Saturday, December 30, 2006

Nge-Gym Lagi

Minggu ini sudah dua kali gw mencoba berolahraga lagi di gym (hari selasa dan kamis). Bukan yang pertama kalinya sih (setelah sakit sekitar 4 bulan yang lalu), sempat juga sekitar 2 bulan yang lalu ke gym tapi ga berlanjut, hanya sekali itu tok, karena masih merasa kurang fit (banyak malesnya juga deng…he…he…).

Sebelum sakit, gw termasuk yg rajin berkunjung ke gym terutama buat ber-aerobik ria. Seminggu bisa 3-4 kali, dan sekali datang ke gym bisa 2 kelas aerobik diikuti (ditambah dengan setengah sampai satu jam fitness). Jadi kalo buat stamina, gw termasuk ok. Tapi berhubung pola makannya ga bener (sering telat lagi…telat lagi…, terutama makan malem karena biasanya pulang nge-gym nyampe rumah jam 9-10 malem, baru deh makan malem jam segituan…), pencernaan gw ga tahan, ambruklah gw…itu sekitar 4 bulan yang lalu…

Latihan kemarin yang gw lakukan masih terbatas. Gw belum berani ikut kelas aerobik karena merasa belum siap staminanya (selain karena di gym tersebut belum ada kelas aerobik yang waktunya cocok dengan waktu luang gw). Bahkan latihan di treadmill pun belum berlari baru berjalan saja (dengan kecepatan yang tercepat 5 saja) paling lama 30 menit. Setelah itu gw latihah perut, pinggang, bokong, paha, dan sedikit untuk tangan dan dada. Semua latihan menggunakan beban yang ringan (kecuali untuk sit up dan push up tanpa beban), dengan hitungan 10-15, 3 kali repetisi. Lumayan capek tapi ga terlalu menguras tenaga karena di sela-sela setiap repetisi gw beristirahat cukup lama (2-3 menit), dan minum cukup banyak air putih tentunya.

Nah, setelah sekian lama ga gerakin badan dan kemarin mulai gerak-gerak lagi, lumayan deh…pegelnya…terutama bagian pinggang dan paha (karena kemarin fitnesnya difokuskan ke daerah itu). Terasa banget kalo lagi naik dan turun tangga, berdiri dari duduk, atau pada saat mau jongkok dan berdiri dari jongkok. Memang hal yang biasa bagi seseorang yang baru atau memulai lagi berolahraga. Gw sendiri ga terlalu terganggu, bahkan mungkin lebih merasa ‘menikmati’nya, karena sebetulnya senang sekali sudah bisa nge-gym lagi. Mudah-mudahan nge-gym ini bisa terus berlanjut. Karena yang namanya olahraga kan perlu juga dilakukan. Mudah-mudahan cuaca yang nyaris hujan melulu ga mengganggu mood gw untuk terus nge-gym.

Friday, December 29, 2006

PR dari Bunda Nanet&Nadya

Postingan kali ini berupa jawaban-jawaban PR lemparan dari Bunda Nanet&Nadya. Biar ga lupa & dibilang ‘murid’ yang baik, rajin, dan tidak sombong (lho…??? He..he..) dikerjain aja segera. Silakan baca…!

5 alasan ngeblog
· Awalnya, buat menghabiskan waktu luang (waktu pertama ngeblog, lagi sakit dan sempat ga aktif ngantor dan kegiatan ke luar rumah lainnya).
· Berlatih menulis lagi.
· Biar tulisannya bisa dibaca orang, syukur-syukur dikomentari.
· Biar punya banyak temen, walau jarang ke tempat-tempat gaul.
· Biar ga jenuh, ngadepin kerjaan dan kegiatan itu-itu melulu (jadi blogwalking aja…).


5 tipe blog yang anda sukai
· Yang ngupas masalah-masalah ringan.
· Yang suka nyelipin puisi, gambar-gambar lucu/bagus, dan gaya tulisannya lain daripada yang lain.
· Yang suka kasih tips-tips dan wawasan baru.
· Yang sering update.
· Yang blognya rame, bagus, banyak asesorisnya, ada lagunya.

5 blog yang sering anda kunjungi
· Yang sering berkunjung dan nyapa/kasih komen di blog gw.
· Yang ada di list blog gw.
· Anggota baru blogfam yang nulis di kolom perkenalan.
· Blog gw sendiri lah…
· Blog mana lagi ya….?

5 blogger yang anda ingin lempari PR ini,
Gimana kalo…
· Mbak Krishna Muslim di Jogja (kulonuwun, Mbak…kerjain ya…)
· Yanti Wyant di Amrik sana (lagi nggak sibuk sekarang kan? Jd bisa ngerjain dong…)
· Franova di Jakarta (mudah-mudahan ga ganggu UASnya, atau udah kelar UASnya? Lagi libur, bisa dong ngerjain nih PR…)
· Niken di Jerman (Lagi dingin banget kan di sana? Mending diam di rumah ngerjain PR ini…he..he..)
· Fareez di Boyolali (jangan ke gunung mulu…sekali-sekali ngedon di depan komputer buat ngerjain PR ini ya…)

Sorry buat yang pernah kena ‘lempar’ ini PR, ga bermaksud ngrepotin lagi…:) ;)

Tuesday, December 26, 2006

Kurang Hiburan...?

--- Note: ---

Seminggu ini aktivitas blogwalking dan posting gw terganggu. Koneksi internet di rumah gw sedang bermasalah. Hubungan dengan link internasional dari provider gw down. Jadi yang bisa dikunjungi hanya situs-situs Indonesia seperti Detik.com atau Kompas misalnya. Bahkan untuk masuk ke google dan ke blog gw juga sempat tidak bisa. Baru hari ini berhasil masuk ke blog gw (kemarin yang bisa tampil hanya latar belakangnya saja, gw udah khawatir kejadian beberapa waktu lalu muncul lagi – lihat postingan gw tentang Blog Bermasalah). Sekarang gw sedang berusaha untuk membuka halaman untuk posting. Sudah bisa sampai dashboard tapi belum bisa masuk halaman untuk posting. Rasanya sedih juga ga bisa posting dan blogwalking berkunjung ke blog temen-temen. Pasti ketinggalan berita/cerita nih...:( Apalagi sekarang kan liburan, bakalan banyak cerita (atau pada belum sempet posting karena sibuk liburan?...)

Alhamdulillah…akhirnya bisa masuk ke halaman untuk posting juga. Selamat baca postingan baru (yang agak terlambat ini), temans…

---

Di suatu hari minggu (17 Desember lalu), gw beserta suami dan anak-anak sempat jalan-jalan ke sebuah mall, Istana Plaza (IP). Karena tempatnya lumayan dekat dari rumah, maka IP ini menjadi mall yang paling sering dikunjungi. Walaupun mall ini tidak terlalu besar (dibandingkan dengan misalnya Plaza Senayan apalagi Taman Anggrek di Jakarta), namun cukup representatiflah buat kami. Beberapa tempat: Gramedia, The Taste, Oh La La, dan Jco (serta Game Master buat anak-anak) menjadi tempat favorit kami jika berkunjung ke sana. Sambil membaca buku yang baru dibeli dari Gramedia dan meminum secangkir teh/kopi hangat dan sedikit nyamikan, kami bersantai dari kepenatan (lebih sering kejenuhan) akan rutinitas. Selain itu bisa sepuasnya browsing atau blogwalking karena mall ini menyediakan fasilitas free hotspot. Walaupun menurut beberapa teman (dan kami juga mengakuinya) koneksi internet di sana agak lambat, tapi kami tetap enjoy karena biasanya kami tidak melakukan hal yang urgen.

Ternyata hari itu, IP sedang mengadakan suatu acara untuk anak-anak. Kalau tidak salah Nickelodeon. Yang sempat gw perhatikan acaranya adalah lomba mewarnai (entah Spongebob atau Dora) dan menonton bersama (di layar yang cukup besar) film kartun Nickelodeon (yang waktu itu gw lihat adalah Spongebob). Tempat acara itu berlangsung adalah di koridor lantai dasar (di tengah-tengah mall yang bisa dilihat (hingga) dari lantai teratas/lt 3). Kami sebenarnya tidak tertarik dengan acara itu (anak-anak sudah terlalu besar untuk tertarik dengan Spongebob atau Dora, walaupun yang kecil masih suka menonton filmnya di TV). Tapi karena ketika kami sedang bersantai minum teh di lt 2, kami mengambil tempat duduk tepat di pinggir pagar void; maka sedikit banyak kami jadi bisa melihat ke tempat acara tersebut berlangsung.

Yang mengherankan, acara tersebut menyedot perhatian banyak orang dan anak-anak. Tidak hanya membludak di lantai dasar, tetapi juga di sekeliling pagar void di lantai 1, 2, bahkan 3. Yang gw heran, apa sih sebenarnya yang mereka tonton, karena waktu itu acaranya adalah lomba mewarnai. Masa itu dianggap tontonan menarik, sampai berdesak-desakan orang mencoba melihat lebih jelas. Dan itu bukan karena hanya ingin tahu saja (seperti gw yang sempet ngintip di tempat santai tadi), tapi kebanyakan dari mereka benar-benar terdiam di tempat yang berdesakan tersebut cukup lama. Atau barangkali bagi mereka, acara itu menarik karena sangking banyaknya peserta (membludak mungkin) sampai-sampai sebagian besar peserta kebingungan untuk menaruh kertas gambarnya dimana. Karena di sekeliling mereka (depan, belakang, samping kiri dan kanan) sudah ditempati oleh peserta yang lain yang sama bingungnya. Coba bayangkan, gimana bisa mereka mewarnai dengan baik dalam keadaan seperti itu? Entah seperti apa hasil dari kebanyakan peserta. Tapi mungkin enam orang peserta yang berhasil mewarnai dengan cukup baik sudah cukup. Karena kan biasanya hanya enam orang saja pemenangnya dari sekian banyak peserta (sorry, ga bermaksud sinis, but just kidding…). Keadaan seperti itu membuat kami memutuskan untuk tidak berlama-lama di sana karena keributan dan menjadi tidak nyaman kalau kami ingin berkeliling untuk melihat-lihat beberapa counter, karena ada beberapa tempat yang dilalui dipenuhi orang-orang yang berdesakan untuk menonton acara tersebut.

Dalam perjalanan pulang, sesuatu melintas di pikiran gw: sedemikian langkanya dan dinanti-nantinya kah hiburan gratis seperti itu oleh mereka? Ketika keluar parkir, gw perhatikan masih banyak orang (beserta anak-anaknya) berdatangan dengan menggunakan motor dan angkot, berbasah-basah karena hari sedang hujan. Bahkan tempat parkir motor tidak cukup sehingga antriannya yang cukup panjang menyebabkan kemacetan di tempat keluar-masuk tempat parkir. Tapi begitulah, mereka (seperti kita juga) begitu sayang kepada anak-anaknya sehingga (sekali-sekali) ingin memberikan hiburan bagi anak-anaknya sebagai salah satu perwujudan rasa sayangnya itu. Tapi karena hiburan yang biasa tersedia terlalu mahal buat mereka, maka mereka benar-benar memanfaatkan hiburan gratis seperti itu. Kalau nonton bioskop misalnya mereka kan harus membeli tiketnya, tapi di acara tadi mereka bisa seolah-olah nonton bioskop yaitu menonton film Spongebob di layar yang cukup besar (bukan layar TV). Walaupun kebanyakan harus berdiri dan berdesak-desakan, tapi kan mereka hanya tinggal menyediakan minum (teh kotak atau aqua gelas misalnya) dan sedikit nyamikan (sejenis chiki atau roti misalnya). Lumayan menghemat biaya. Yah, begitulah…sebuah potret yang memperlihatkan sudah sejauhmana ‘pembangunan’ Indonesia (sejauhmana kemampuan masyarakatnya memenuhi kebutuhan hidupnya).

Tuesday, December 19, 2006

Duka Kami

Ketika mendung menaungi

Tak ingin langit turut menangis seperti kami

Dan ketika mentari menyibak mendung itu

Terseka habis pula air mata kami

Memberikan ketegaran yang tak terperi

Menaburkan ketabahan dalam hati

Dan dengarkanlah pinta kami…

Ya, Allah…

Jika ini memang yang terbaik untuk kami semua dan dia

Kami ikhlas

Ya, Robbi

Ampunilah dosa-dosanya

Terimalah amal Islamnya

Mudahkan dan terangkanlah jalannya

Jadikanlah tempat selanjutnya ini menjadi tempat yang menyenangkan baginya

Berikanlah tempat yang layak baginya di sisi-Mu

Kabulkanlah doa kami…

Amin…

Note: Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Akhirnya Uwa gw (lihat previous posts: Olahraga = sehat…?) sudah mendahului kita semua, pada hari Senin, 18 Desember 2006 sekitar pukul 07.00 di RSHS. Dan sudah dikebumikan di hari yang sama pada sekitar pukul 16.00 di TMP Cikutra.

Saturday, December 16, 2006

Donor Seluruh Tubuh

Sewaktu googling, ternyata menemukan sebuah (dua buah sih sebenarnya, tapi topiknya sama) tulisan yang tiba-tiba menarik buat dibaca dan memunculkan beberapa ‘perenungan’. Tulisan ini sudah cukup lama, dibuat di bulan Juli 2003. Waktu itu mungkin gw ga begitu peduli dengan berbagai berita di koran, sehingga luput di simpan di memori (mungkin saja sempat membaca tapi kok bener-bener lupa ya…). Karena seharusnya berita seperti ini masuk koran walaupun mungkin bukan di halaman utama. Tulisan ini tentang seseorang yang mendonasikan seluruh tubuhnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan (dalam hal ini kedokteran), dan hal ini baru pertama kali terjadi di Indonesia. Kebetulan hanya kornea matanya saja yang bisa didonorkan kepada orang lain yang membutuhkan. Sementara organ tubuh lainnya (karena sudah mati biasa) tidak bisa didonorkan. Kecuali kalau organ-organ tubuh orang tersebut sudah diambil pada saat mati klinis (sudah tidak ada aliran ke otak, tapi jantung masih berdetak sehingga organ2 tubuh lain juga masih berfungsi, biasanya terjadi pada orang yang mengalami kecelakaan), maka organ-organ tersebut bisa didonorkan.

Setelah membaca tulisan tersebut, beberapa ‘perenungan’ muncul. Pertama, bagaimana hukumnya mendonorkan seluruh tubuh itu menurut agama (Islam)? Yang gw tau selama ini, menurut agama Islam, orang yang sudah meninggal jasadnya harus segera dikuburkan di dalam tanah (dari tanah kembali kepada tanah). Perlu waktu nih untuk mencari jawabannya. Atau barangkali teman-teman blogger ada yang sudah tahu. Please, let me know

Kedua, kalau memang diperbolehkan oleh agama, betapa mulia orang yang mengikhlaskan seluruh tubuhnya untuk dijadikan ‘kelinci percobaan’ bagi perkembangan dunia kedokteran. Bahkan mungkin keikhlasan keluarganya juga. Melihat pada tahun 2003 itu di Indonesia baru terjadi pertama kali (dan entah sudah bertambah berapa hingga kini), maka bisa disimpulkan sulit untuk mengikhlaskan tubuh kita (walaupun pada saat itu roh/nyawa kita sudah tidak ada di tubuh tersebut) ‘diacak-acak’ walaupun untuk manfaat orang banyak nantinya.

Ketiga, terketukkah hati kita untuk melakukan hal sama seperti yang dilakukan orang tersebut? Mmm…rasanya kok berat juga ya…:)

Thursday, December 14, 2006

Olahraga = sehat...?

Kemarin sore gw dan suami menengok seorang kerabat di RSHS. Beliau ini merupakan salah seorang pupuhu (sesepuh) di keluarga besar nyokap gw. Beliau adalah kakak ipar nyokap, sehingga kita memanggilnya Uwa. Beliau, saat ini terpaksa menginap di ‘hotel’ tersebut karena ada penyempitan di pembuluh darah jantungnya. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan pemeriksaan, pembuluh darah yang mengalami penyempitan itu berjumlah 9, dengan kadar penyempitan (jika dirata-rata) 90%. Karenanya perlu segera mendapatkan pengobatan. Dua alternatif yang ditawarkan adalah pembedahan (by pass) atau pemasangan cincin di setiap pembuluhnya yang mengalami penyempitan tersebut. Risiko yang akan didapat lebih besar jika dibedah dibandingkan pemasangan cincin. Tapi (sesuai dengan kemajuan teknologi yang dimilikinya) pemasangan cincin ini membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan pembedahan. Akhirnya keluarga menyepakati untuk melakukan pemasangan cincin. Pada saat tulisan ini dibuat, pemasangan itu masih berlangsung (semoga berjalan dengan lancar dan berhasil, cepet sembuh ya Uwa…Amin).

Yang membuat gw kaget adalah beliau selalu terlihat sehat selama ini. Tidak pernah sakit yang serius (ya kalau flu ringan sih kena juga). Badannya cukup proporsional (tidak gemuk untuk ukuran usianya, 70 tahunan), penampilannya terlihat jauh lebih muda dari usianya, rajin puasa senin-kamis, rajin pula berolahraga, bukan perokok (apalagi meminum minuman beralkohol) dan gw percaya untuk makanan juga tidak terlalu ‘rakus’ memakan ini-itu, cukup terkendalilah. Tapi begitu terkena sekali saja penyakit serius, penyempitan pembuluh darah jantung dengan jumlah yang cukup banyak dan kadar yang sedemikian tinggi. Sampai-sampai beliau ini sempat menginap di ICU pada beberapa hari pertama (beliau kena serangan jantung sekitar seminggu yang lalu).

Kasus ini memang merupakan salah satu kasus dimana seseorang yang rajin berolahraga juga ternyata tidak luput dari terkena penyakit yang cukup serius. Sebelumnya salah seorang teman suami, yang katanya badannya bagus di usia yang tidak muda lagi (50 tahunan) karena rajin berolahraga, ternyata meninggal dunia karena komplikasi gula, liver, dan jantung.

Memang, mungkin kasus-kasus seperti ini tidak banyak. Mungkin lebih banyak orang tetap sehat dengan rajin berolahraga (dan ditunjang dengan gaya hidup sehat lainnya, tentunya). Banyak faktor yang mempengaruhi kasus-kasus seperti ini. Barangkali faktor keturunan (misalnya penyakin gula turunan) juga mempengaruhinya. Atau, barangkali akan terucap komentar: kalau tidak melakukan olahraga, mungkin sudah bertahun-tahun yang lalu peristiwa itu (kena serangan jantung misalnya) terjadi. Wallahualam…

Friday, December 08, 2006

Amazing...

Dua peristiwa yang baru terjadi membuat gw melontarkan kata di atas. Keduanya berhubungan dengan teknologi yang semakin canggih.

Pertama. Beberapa hari yang lalu, ketika ramai-ramainya masalah Aa Gym berpoligami, suami tercinta membuat tulisan yang berisi chatting imajinernya dengan Aa (yang ingin baca tulisannya silakan liat disini). Dia kirim tulisan tersebut via email ke tiga milis yang dia ikuti. Ramailah milis-milis tersebut oleh komentar-komentar yang ditujukan untuk tulisan tersebut. Hal itu biasa terjadi karena memang berita tentang poligaminya Aa sedang hangat-hangatnya. Yang amazing adalah sejak kemarin mail box nya suami dipenuhi oleh kiriman-kiriman email yang mengomentari tulisan tersebut. Padahal orang-orang tersebut bukan anggota 3 milis di atas. Selain itu beberapa sms juga masuk ke hp suami untuk mengomentari tulisan tersebut. Tak ketinggalan YM suami juga dikunjungi oleh orang tidak dikenal dalam rangka menanyakan tulisan tersebut. Dan bahkan, Arie Daging (penyiar prambors yang kocak itu) membacakan tulisan tersebut di acara Putussnya tadi pagi!! Wow, amazing banget kan! Teknologi internet menjadikan suatu tulisan (iseng katanya) yang ditulis oleh entah siapa dalam waktu sedemikian cepat menjadi pembicaraan banyak orang…

Kedua, tadi sore gw menemani adik gw yang sedang hamil ke dr kandungan. Karena dr kandungannya juga sama dengan dr kandungan gw, jadi sekalian saja gw juga control IUD. Pada saat giliran adik gw diperiksa, gw sudah ikut masuk ke ruang periksa. Jadi gw bisa ikut melihat layar monitor USG ketika adik gw di USG. Amazing banget bisa melihat dengan cukup jelas bayi yang ada di kandungannya (sekarang masuk bulan ke 7). Dari kepala, perut, tangan, kaki, bokong, bahkan yang lebih detail seperti mata, hidung, dan jari-jari tangan maupun kaki. Dulu pada saat gw hamil anak kedua juga sering di USG, tapi monitornya belum sejelas ini. Masih agak sulit melihat bagian-bagian tubuh bayi kecuali kepalanya. Ya, lagi-lagi teknologi USG yang semakin canggih membuat kita bisa mengagumi ciptaan Allah yang tertinggi ini sejak di dalam kandungan ibunya…

Kedua peristiwa tersebut memang amazing banget buat gw…Subhanallaah…3X

Wednesday, December 06, 2006

Blog Bermasalah

Dua hari ini, gw agak kelimpungan karena tiba-tiba saja blog gw ga bisa tampilin isinya kalau dibuka. Yang terpampang Cuma latar belakangnya aja (warna item polkadot warna-warni). Langkah pertama yang gw lakukan tentu saja mencek template yang ada di dashboard blogger gw, kelihatannya sih ga berubah; untuk memastikannya gw coba preview blog, dan bisa tampil dengan baik. Berarti masalahnya bukan di template kan? Kemudian di blog hasil preview itu, gw iseng masuk ke komen postingan terakhir. Lancar pula. Untuk kembali ke halaman utama, gw klik ‘back’ yang ada di sebelah kanan atas; ternyata ga bisa, malah muncul tulisan:

Warning: Page has Expired

The page you requested was created using information you submitted in a form. This page is no longer available. As a security precaution, Internet Explorer does not automatically resubmit your information for you.

To resubmit your information and view this Web page, click the Refresh button.”

Walah!! Jangan-jangan ini yang membuat blog gw ga bisa tampilin isinya. Dan kayaknya gw diwajibkan untuk resubmit untuk bisa menampilkan blog gw kembali. Bingungnya, waktu gw coba refresh ga ada tanda-tanda bagaimana cara untuk resubmit. Walhasil, gw cuma bisa termangu aja kala itu.

Langkah selanjutnya yang gw lakukan adalah mencoba cari tau (baca: bantuan) dari beberapa temen blogger dan juga ke otak atik blognya Blogfam; belum juga teratasi. Nah tadi sore, di kampus sambil menunggu jemputan, gw coba masuk ke dashboard blogger gw lagi. Tadinya mau buka lahan (baca:blog) baru aja, trus dicopy paste isi templatenya. Gw memang ga yakin berhasil memindahkan isi blog lama ke blog baru seperti itu karena belum pernah nyoba, tapi paling ga gw nantinya punya lahan sementara walau harus mengawali posting lagi. Tapi sebelum membuka lahan baru, gw iseng masuk ke format. Dan ketika melihat format waktu jadi inget blog gw waktunya belum diformat ke waktu Indonesia. Gw ubah format waktunya, disave, kemudian direpublish. Pada saat republish berhasil dilakukan, gw coba view blog tanpa banyak harapan bisa liat tampilan seluruh blog (paling cuma latar belakangnya doang, pikir gw waktu itu).

Eh…ternyata…(gw sampai melonjak kegirangan) blog gw sudah normal lagi! Sudah bisa tampil dengan seluruh isinya. Gw bersyukur sambil masih bertanya-tanya, jadi apanya sih yang bermasalah sebenarnya? Setelah diingat-ingat, mungkin (gw ga yakin, soalnya bukan pakar otak-atik blog sih) waktu terakhir republish ga sempurna, terputus. Jadi pada saat republish untuk merubah format waktu, baru disempurnakan. Ah…lega rasanya…mudah-mudahan blog gw ga bermasalah lagi deh…

Note: Thanks berat buat temen-temen blogger (Ambu, Zilko, KrisnaMuslim, Franova, Dhie, dan Michael) yang udah kasih atensi buat mengatasi masalah blog gw ini.

Sunday, December 03, 2006

Poligami

Pagi ini, gw membaca berita di koran PR halaman pertama paling bawah tentang Aa Gym yang sudah menikah lagi, berpoligami. Sebenarnya sudah sejak kemarin gw mendengar kabar itu dari suami. Tapi masih belum yakin karena belum ada pernyataan langsung dari yang bersangkutan.

Poligami, gw percaya, menjadi salah satu kata yang ‘ditakuti’ oleh banyak perempuan (terutama yang sudah bersuami). Sebagian besar dari mereka memandangnya dengan sinis. Terus terang gw juga agak ‘takut’ dengan kata tersebut, walaupun tidak memandang sinis terhadapnya. Ketakutan gw berkisar pada apakah gw bisa bertahan kalau suami berpoligami (walaupun misalnya itu dengan istri yang lebih tua dari gw, lebih jelek, atau bahkan pilihan gw sendiri..heu..heuy..pilihan gw? Ga deh kayaknya…). Kebayang engga sih, suami yang biasa bercanda, makan bersama, pergi bersama, tidur bersama hanya dengan kita; trus dia bercanda, makan, pergi, tidur, berdua saja dengan perempuan lain? Sakit juga ya hati ini…

Sejak sebelum menikah dengan suami, gw memang sudah menyatakan bahwa boleh-boleh saja dia memiliki istri lagi (berpoligami). Karena gw menyadari banyak keterbatasan gw sebagai seorang istri. Tetapi tentunya dengan persetujuan gw. Jadi gw wanti-wanti kepada suami, kalau memang nanti ada perempuan yang dia suka, jangan main di belakang, tapi harus langsung bilang. Ya, bukan berarti gw ingin atau berharap hal itu terjadi, ga sama sekali (Naudzubillah…jangan ya Allah…jangan sampai…) Tapi kan paling engga untuk menghindarkan rasa lebih sakit hati lagi, kalau kita tahu suami ternyata punya istri lagi setelah bertahun-tahun kemudian, atau kita tahu dari orang lain. Memang kemudian pernyataan kesediaan gw dipoligami itu, akhir-akhir ini berubah. Boleh saja dia berpoligami, tapi kalau gw ga tahan, gw pasti minta pisah (cerai). Kesannya jadi kayak yang ngancem ya…padahal…emang iya…he..he...

Kalau ada yang berpikiran, masa sih seorang istri bisa berpikiran seperti itu? Baik banget ya? Kalau buat gw bukan masalah baik atau engga, entah kenapa gw tidak terlalu merasa ketakutan dengan masalah berpoligami ini. Tapi mungkin juga karena gw belum pernah mengalaminya. Bagi perempuan lain yang pernah mengalami (diselingkuhi suami), bisa saja itu menjadi trauma baginya. Dan memang sejauh ini, gw jarang berpikiran suami berpoligami. Mungkin karena suami juga tidak pernah memberikan tanda-tanda ke sana, bahkan kalau gw menyatakan boleh-boleh saja dia berpoligami, dia hanya berkomentar: “ah…punya satu istri aja repot, apalagi dua, tiga, atau empat…bisa pecah nih kepala”. Dan satu hal lagi, suami percaya, anak-anak manapun dalam hati kecilnya pasti tidak akan pernah rela kalau ayahnya berpoligami. Jadi alasan utamanya adalah dia ga mau menyakiti anak-anak.

Gw ga tau apakah berpoligami itu wajar bagi seorang laki-laki. Gw sendiri ga pernah terlalu menyalahkan laki-laki (yang tentunya banyak….eh…banyak kah?..entahlah… ‘mendukung’ poligami). Karena memang ada dalilnya di Al Qur’an, selain dari itu Nabi Muhammad SAW juga melakukannya. Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah kelanjutan dari ayat di Al Qur’an yang menyatakan boleh berpoligami itu. Gw coba sitir di sini: “…, maka kawinilah perempuan-perempuan yang kamu sukai, dua, tiga, dan empat; tetapi kalau kamu kuatir tidak dapat berlaku adil, hendaklah satu saja… (Annisa: 3)”. Coba perhatikan kalimat yang dicetak miring. Itulah kelanjutannya, bahwa boleh berpoligami asal adil. Bukan hanya adil harta (material) tetapi juga adil dalam hal hati, cinta dan kasih sayang (immaterial). Kalau adil harta mungkin bisa tapi untuk adil hati, cinta, kasih sayang...? Mmm…ternyata ga mudah kan persyaratannya…

Kemudian, kalau menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW melakukan dengan alasan yang mulia. Karena beliau ingin menolong perempuan tersebut (misalnya janda tua miskin) sehingga kehidupan perempuan itu terjamin tanpa mengundang fitnah (kalau ga dinikahi, bisa-bisa dicurigai berzinah, karena setiap bulan menafkahi perempuan itu). Tapi coba kita lihat orang-orang yang berpoligami (orang-orang terkenal tentunya, kalau orang-orang biasa kan ga ada beritanya di koran, mana bisa kita tau). Mungkin iya mereka beralasan ingin menolong perempuan itu agar kehidupannya terjamin. Tapi apakah mereka akan tetap menolongnya kalau perempuan itu tua (berumur di atas 50 misalnya), buruk rupa, dan/atau cacat fisik misalnya? Ga janji deh…

Semua berpulang pada pribadi masing-masing. Kalau memang merasa diri mampu memenuhi persyaratan untuk berpoligami menurut agama (Islam), dan istri yang lain beserta anak-anaknya mengizinkan (ikhlas maksudnya); silakan saja. Hanya bagi orang-orang terkenal, tentunya juga harus mau menerima ‘penilaian’ dari masyarakat luas yang mungkin saja bisa menurunkan ‘derajat’nya di mata masyarakat tersebut. Dan terakhir, mudah-mudahan hal itu tidak terjadi pada gw…

Friday, December 01, 2006

Vertigo

Menjelang siang hari ini, gw sms seorang teman yang sudah cukup lama pernah saling janji untuk ketemu dan cerita-cerita. Gw bermaksud untuk menunaikan perjanjian tersebut. Tapi ternyata dia membalas ajakan gw dengan kata-kata (lewat sms lagi): “Aku lagi kena vertigo, duh menderita banget deh.”

Tentu saja gw ngerti banget ‘penderitaan’nya itu. Sekitar 3 bulan yang lalu (tepatnya tgl 11 Agustus), gw juga mengalami hal yang sama. Kena vertigo. Perbedaannya, dari penyebabnya. Dia karena typhus, gw karena maag (sama-sama pencernaan juga ding ya…). Sebelumnya beberapa teman gw yang lain juga pernah mengalami vertigo. Gw jadi penasaran, sebenernya apa sih vertigo itu?

Setelah coba buka beberapa halaman dari google, kira-kira seperti inilah hasilnya:
Seseorang yang mengalami serangan vertigo akan merasakan suatu sensasi berputar, disertai rasa mual serta takut membuka mata karena melihat dunia berputar, juga disertai dengan jalan yang sempoyongan (gw lebih merasa sempoyongannya seperti yang mau jatuh terus, bukan berputar-putar). Vertigo adalah perasaan berputar atau berpusing yang merupakan suatu gejala, bukan suatu penyakit dimana penderita merasakan benda-benda di sekitarnya bergerak-gerak memutar atau bergerak naik-turun karena gangguan pada sistem keseimbangan.

Vertigo bisa disebabkan faktor fisiologis, misalnya berputar yang berlebihan, saat bermain "Halilintar" di taman hiburan. Pun sering dialami para astronot ketika berada di luar angkasa, ketika melakukan gerakan, sehingga kepalanya ada di dasar lantai pesawat -- padahal bila dilakukan di bumi dia tidak merasakan sensasi ini. Terjadinya vertigo ini bukan oleh suatu kelainan, tetapi justru oleh tidak adanya gaya gravitasi. Vertigo fisiologis ini lebih dikenal dengan istilah motion sickness.

Vertigo bisa juga disebabkan oleh infeksi atau trauma yang langsung merangsang syaraf sistem keseimbangan. Syaraf sistem keseimbangan juga sensitif terhadap kekurangan oksigen yang dapat mencetuskan terjadinya vertigo. Selain itu, keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan. Dan vertigo juga dapat disebabkan perubahan kadar gula dalam darah yang mendadak.

Mmmhh…gitu ya…Tapi kok ga ada yang membahas penyebabnya pencernaan sih? Jadi bingung nih, hubungan pencernaan dengan vertigo apa dong ya? Wah, musti rajin browsing lanjutan nih, buat cari tau. Atau ngobrol sama temen/sodara yang profesinya dokter. Katanya sih, vertigo itu hilang atau sembuh kalau penyebabnya sudah dapat diatasi. Tapi pada saat serangan vertigo itu terjadi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakitnya:

1. Yang paling penting, jangan panik begitu gejala vertigo menyerang. Tarik napas dalam-dalam, pejamkan mata, dan segeralah berusaha mencari posisi yang memungkinkan Anda berbaring. Jika tidak memungkinkan, maka segeralah duduk.
2. Pastikan Anda dalam posisi aman (berpegangan tangan). Tunggu beberapa menit untuk memastikan apakah serangan vertigo berkurang, atau tidak.
3. Jika Anda merasa mual dan ingin muntah, maka segeralah mencari bantuan orang-orang di dekat Anda untuk membantu Anda ke toilet. Pada beberapa kasus, setelah muntah keluhan vertigo ini menjadi berkurang.
4. Ketika bisa berbaring, pertahankan posisi tersebut sampai serangan vertigo berkurang, atau hilang.
5. Buka mata pelan-pelan, lalu coba miringkan badan, atau kepala ke kiri dan ke kanan. Jika dengan manuver ini serangan vertigo ternyata datang kembali, maka itu berarti Anda harus segera memejamkan mata, atau kembali ke posisi semula.
6. Bila karena proses perifera vertigo cepat berkurang, maka segeralah konsultasi ke dokter saraf.

Mudah-mudahan bermanfaat!