Thursday, December 14, 2006

Olahraga = sehat...?

Kemarin sore gw dan suami menengok seorang kerabat di RSHS. Beliau ini merupakan salah seorang pupuhu (sesepuh) di keluarga besar nyokap gw. Beliau adalah kakak ipar nyokap, sehingga kita memanggilnya Uwa. Beliau, saat ini terpaksa menginap di ‘hotel’ tersebut karena ada penyempitan di pembuluh darah jantungnya. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan pemeriksaan, pembuluh darah yang mengalami penyempitan itu berjumlah 9, dengan kadar penyempitan (jika dirata-rata) 90%. Karenanya perlu segera mendapatkan pengobatan. Dua alternatif yang ditawarkan adalah pembedahan (by pass) atau pemasangan cincin di setiap pembuluhnya yang mengalami penyempitan tersebut. Risiko yang akan didapat lebih besar jika dibedah dibandingkan pemasangan cincin. Tapi (sesuai dengan kemajuan teknologi yang dimilikinya) pemasangan cincin ini membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan pembedahan. Akhirnya keluarga menyepakati untuk melakukan pemasangan cincin. Pada saat tulisan ini dibuat, pemasangan itu masih berlangsung (semoga berjalan dengan lancar dan berhasil, cepet sembuh ya Uwa…Amin).

Yang membuat gw kaget adalah beliau selalu terlihat sehat selama ini. Tidak pernah sakit yang serius (ya kalau flu ringan sih kena juga). Badannya cukup proporsional (tidak gemuk untuk ukuran usianya, 70 tahunan), penampilannya terlihat jauh lebih muda dari usianya, rajin puasa senin-kamis, rajin pula berolahraga, bukan perokok (apalagi meminum minuman beralkohol) dan gw percaya untuk makanan juga tidak terlalu ‘rakus’ memakan ini-itu, cukup terkendalilah. Tapi begitu terkena sekali saja penyakit serius, penyempitan pembuluh darah jantung dengan jumlah yang cukup banyak dan kadar yang sedemikian tinggi. Sampai-sampai beliau ini sempat menginap di ICU pada beberapa hari pertama (beliau kena serangan jantung sekitar seminggu yang lalu).

Kasus ini memang merupakan salah satu kasus dimana seseorang yang rajin berolahraga juga ternyata tidak luput dari terkena penyakit yang cukup serius. Sebelumnya salah seorang teman suami, yang katanya badannya bagus di usia yang tidak muda lagi (50 tahunan) karena rajin berolahraga, ternyata meninggal dunia karena komplikasi gula, liver, dan jantung.

Memang, mungkin kasus-kasus seperti ini tidak banyak. Mungkin lebih banyak orang tetap sehat dengan rajin berolahraga (dan ditunjang dengan gaya hidup sehat lainnya, tentunya). Banyak faktor yang mempengaruhi kasus-kasus seperti ini. Barangkali faktor keturunan (misalnya penyakin gula turunan) juga mempengaruhinya. Atau, barangkali akan terucap komentar: kalau tidak melakukan olahraga, mungkin sudah bertahun-tahun yang lalu peristiwa itu (kena serangan jantung misalnya) terjadi. Wallahualam…

5 comments:

Krisna Muslim said...

Mudah-mudahan pemasangan cincin uwa' berlangsung lancar... Amiinnn.

Niken said...

Sependapat juga...dan InsyaAllah semoga tidak mendapat hambatan apapun...Amien

Teh puspa, Hal yang sama juga pernah terjadi pada kedua orang tua suami saya.

Mungkin dapat dicegah mengontrol makanan, mengurangi tingkat stress maupun depresi (dapat dikendalikan dengan ibadah), olah raga teratur dan check up kesehatan secara reguler. konon katanya ini adalah salah satu contoh hidup sehat, bukannya tubuh itu juga seperti mesin yang butuh perawatan atau pemeliharaan ?...Kenyataannya saya suka kecolongan di makanan dan masalah olah raga :p

Leny Puspadewi said...

Krisna muslim >> Amin. Makasih atas do'anya...

Niken >> Kalo sy kemarin2 kecolongannya lbh pd tingkat stress & pola makan (yang kurang teratur)...emg dari sekarang mustinya udah diterapkan tuh pola hidup sehat. Sedang berusaha sih, moga2 berhasil (sekarang ini olahraga yg jadi masalah...malesnya itu lho...he..he..).

Zilko said...

Papaku juga 5 tahun yang lalu (hampir 5 th sih sebenernya) juga serangan jantung, sampe harus dipasang cincin sgala.... . Puji Tuhan masih bisa tertolong...

Leny Puspadewi said...

Zilko >> Tapi sekarang sehat terus kan, maksudnya ga kambuh-kambuh lagi? Mudah2an sehat selalu ya, untuk Papamu dan kita semua...Amin